Thursday, July 14, 2005

"Bang, bang, buleh tak kita ekspresikan diri kita dalam bentuk puisi dan lagu?" "Baik" "Tuai padi antara masak, esok jangan layu layuan, intai kami an

tara nampak, esok jangan rindu rinduan......"

Buat H, M, B, dan segerombolan konsonan lain yang terlintas di fikiran

Puisi Depresan

(Tribusi untuk Oletta Adams, yang berjaya membuatku depresan, aku benci kau)

Apa kata kita lari sayang?
(Pernah kau guna perkataan itu?)
Sayang.

Jauh dari semua-
Tanggungan, ikatan, bagasi yang lebih had muatan

Atau

Apa kata kita berdiri saja di tengah hujan
Dan dongak
Biarkan butir-butir air
Berbatu datangnya dari atas sana
Menyasar ke muka
Ke bahu
Ke ubun-ubun
(biar masuk akal ke otak)
Sakitkah?
Atau segarkah?

Dua pendosa dibasuh langit luas terbuka
Dicuci sucikah kita?
Jikalau kau sejuk ke marilah, peluklah aku
Atau biar terpaku kaku di sana kau, di sini aku
_____

Luka ini biarku tanggung
Bagai anak yang dikandung
Kadang-kadang ku usap girang
Ku tersenyum seorang
Di kala lain mata bergenang

Biar sampai sembuh
Rasa di hati jangan diasuh

______

Adat bermain di halaman orang
kalau datang tak berundang
walau dijemput bertandang
Meskipun dipelawa bermalam

Apabila esok fajar menjelang
Kita kena tahu jalan pulang

______

Kalau lah benar cinta itu datang sekelip mata
Mengapa mata ini tidak buta

Akibat kering

bertahun tak berkedip.

3 Comments:

Blogger awan said...

sangat indah. translasi perasaan yg baik. hmmm ...

"Apabila esok fajar menjelang
Kita kena tahu jalan pulang"

mungkinkah segala yg gembira itu hanya seketika utk manusia seperti kita?

7:51 am  
Blogger worknation said...

awan, nothing lasts forever. even diamonds can be cut. jadi semua ini adalah standard notation bagi semua orang di muka bumi ini. cewah.

otherwise, notice anything familiar? thanks for d b day wish.

12:35 pm  
Blogger worknation said...

hehe. that's for me to know and for u to find out.

p/s such cliche lines don't u think?

7:55 am  

Post a Comment

<< Home